Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, DPR Dorong Akselerasi Vaksin ‘Booster’

14-06-2022 / KOMISI IX
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena. Foto: Munchen/Man

 

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena menyatakan bahwa DPR mendorong pemerintah untuk mengakselerasi program vaksinasi Covid-19 termasuk untuk dosis ketiga atau booster. Hal tersebut diharapkan dapat mengantisipasi lonjakan kasus, menyusul adanya temuan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang diprediksi menjadi salah satu pemicu naiknya kasus Corona di Indonesia beberapa waktu belakangan ini.

 

“DPR meminta ada akselerasi program vaksinasi booster Covid-19. Adanya subvarian baru Omicron harus diantisipasi dengan berbagai kebijakan yang mendukung untuk menghindari gelombang baru kasus Covid-19,” kata Melki, sapaan akrabnya, melalui keterangan resmi yang diterima Parlementaria, pada Selasa (14/6/2022).

 

Merujuk pada data Komite Penanganan Covid dan Pemilihan Ekonomi Nasional yang ditampilkan pada situs resmi Kementerian Kesehatan RI menunjukan bahwa per 8 Juni 2022 cakupan vaksinasi dosis ketiga atau booster baru berada di  kisaran 22,71 persen. Melki menilai Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah perlu kembali menggalakkan program kerja sama dengan berbagai pihak dalam upaya mempercepat capaian booster. 

 

“Vaksinasi menjadi kunci. Pemerintah harus mengupayakan semua masyarakat mendapat perlindungan kekebalan lewat vaksin, termasuk booster. Pemerintah harus menggandeng seluruh elemen masyarakat untuk mempercepat vaksinasi booster, termasuk tokoh masyarakat dan tokoh agama,” sebut politisi Partai Golkar.

 

Melki juga mendorong masyarakat segera mendatangi sentra vaksinasi untuk mendapatkan vaksin dosis I, II maupun booster. Dalam keterangan resminya, Komisi IX mendukung rencana pemerintah untuk mewajibkan booster, seperti pada vaksin dosis I dan II. Menurut legislator daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur (NTT) II tersebut, vaksinasi akan membantu masyarakat untuk terhindar dari bahaya virus Covid-19 dan tingkat imun penduduk yang baik dapat menghalau terjadinya lonjakan kasus.

 

“Masyarakat yang sampai saat ini belum divaksin harus terus didorong karena subvarian ini rentan menyerang mereka yang belum memiliki kekebalan. Lakukan vaksinasi dosis pertama, dan tuntaskan vaksin kedua bagi yang sudah terjadwal serta gencarkan vaksinasi dosis ketiga bagi yang sudah waktunya. Diperlukan juga upaya untuk mengakselerasi vaksinasi anak sebagai jaminan dalam meningkatkan kekebalan terhadap Covid-19, mengingat anak-anak masuk dalam kategori yang rentan terhadap subvarian Omicron BA.4 dan BA.5,” papar Melki. 

 

Dilansir dari situs resmi Kemenkes RI, dilaporkan bahwa Subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 telah terdeteksi di Indonesia. Sebanyak 4 kasus subvarian baru BA.4 dan BA.5 pertama yang dilaporkan di Indonesia pada 6 Juni 2022 yang terdiri dari 1 orang positif BA.4 dan 3 orang positif BA.5. (uc/sf)

BERITA TERKAIT
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik
10-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengapresiasi langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait ditemukannya virus Human...
Dukung MBG, Kurniasih: Sudah Ada Ekosistem dan Ahli Gizi yang Mendampingi
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Nurhadi Tegaskan Perlunya Pengawasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Dukung Program MBG, Legislator Tekankan Pentingnya Keberlanjutan dan Pengawasan
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pemerintah secara resmi meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi. Program...